Menyeterika pakaian bisa menjadi menjadi bagian dari tugas sehari-hari. Penting untuk diketahui bahwa setiap bahan pakaian memiliki sifat dan ketahanan terhadap panas yang berbeda-beda. Itulah mengapa jika kita perhatikan di dalam alat setrika terdapat label untuk beberapa anjuran pengaturan panas untuk beberapa bahan pakaian.

Dalam menyetrika pakaian, perhatikan bahwa tidak semua bahan pakaian boleh disetrika, contohnya kain polyester. Namun kita tidak perlu khawatir jika tidak tahu pakaian kita berbahan polyester atau tidak, kita bisa melihat label pada pakaian apakah boleh disetrika atau butuh perawatan khusus. Lihat dulu label cara setrika masing-masing pakaian untuk menghindari kesalahan setrika pada bahan pakaian tertentu.

Saat mau memulai menyeterika, kita bisa menyeterika pakaian yang paling mudah terlebih dahulu. Misalnya saja kita mulai dari jenis pakaian yang berukuran kecil seperti pakaian dalam, kaos hingga terakhir yang membutuhkan tenaga lebih besar seperti celana jeans, dress, gamis, kebaya dan lain sebagainya. Tenaga yang terkuras di awal menyetrika pakaian bisa membuat kita lebih dulu kelelahan dan membuat pakaian yang harusnya mudah untuk disetrika menjadi kurang maksimal.

Untuk jenis pakaian bersablon, seperti kaos sablon misalnya, kita bisa menghindari menyetrika bagian sablon langsung terkena setrika. Sebaliknya, kita bisa menyetrika bagian sablon tersebut dengan melapinya terlebih dahulu atau kita setrika lewat bagian belakan dari sablon tersebut.

Untuk pengharum baju, semprotkan pada tahap akhir sebelum dilipat agar menghasilkan baju yang segar dan harum.

Hindari menyetrika pakaian pada bagian-bagian yang mudah melar seperti karet leher kaos dan karet celana pakaian bayi. Agar karet tersebut tetap awet, cukup setrika sisi-sisi luar bagian tersebut.